Kalau kita lihat di sekitar kita, sekolah, kantor, instansi
pemerintah dari desa ataupun kota menggalakkan program sejuta pohon atau
semilyar pohon atau apakah namanya. Bagi orang tertentu mungkin akan
meremehkan slogan-slogan demikian. Tetapi sebenarnya Islam sudah lama
menganjurkan umatnya untuk berbuat baik, tidak cuma kepada manusia
tetapi juga kepada lingkungannya. Sebuah hadits berikut, mungkin akan
membuka hati kita untuk lebih semangat dalam kegiatan tersebut.
Dalam
sebuah hadits, rasululloh bersabda: “Tak ada seorang muslim yang
menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia
atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya”.[HR.
Al-Bukhoriy dalam Kitab AL-Muzaro'ah (2320), dan Muslim dalam Kitab
Al-Musaqoh (3950)] Jadi, seorang muslim yang menanam tanaman tak akan
pernah rugi di sisi Allah -Azza wa Jalla-, sebab tanaman tersebut akan
dirasakan manfaatnya tidak cuma oleh manusia tetapi juga hewan. Jika
tanaman yang pernah kita tanam lalu diambil oleh orang lain, baik dengan
jalan yang halal maupun haram, maka kita sebagai penanam tetap
mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi
sedekah bagi kita.
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, “Tak ada seorang muslim
yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan
menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja
yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu
akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya,
maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang
mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya” . [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh (3945)]
Al-Imam Abu Zakariyya Yahya Ibn Syarof An-Nawawiy -rahimahullah-
berkata menjelaskan faedah-faedah dari hadits yang mulia ini, “Di dalam
hadits-hadits ini terdapat keutamaan menanam pohon dan tanaman, bahwa
pahala pelakunya akan terus berjalan (mengalir) selama pohon dan tanaman
itu ada, serta sesuatu (bibit) yang lahir darinya sampai hari kiamat
masih ada. Para ulama silang pendapat tentang pekerjaan yang paling baik
dan paling afdhol.
Ada yang berpendapat bahwa yang terbaik adalah
perniagaan. Ada yang menyatakan bahwa yang terbaik adalah kerajinan
tangan. Ada juga yang menyatakan bahwa yang terbaik adalah bercocok
tanam. Inilah pendapat yang benar. Aku telah memaparkan penjelasannya di
akhir bab Al-Ath’imah dari kitab Syarh Al-Muhadzdzab.
Di dalam
hadits-hadits ini terdapat keterangan bahwa pahala dan ganjaran di
akhirat hanyalah khusus bagi kaum muslimin, dan bahwa seorang manusia
akan diberi pahala atas sesuatu yang dicuri dari hartanya, atau dirusak
oleh hewan, atau burung atau sejenisnya”. Pahala sedekah yang
dijanjikan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam hadits-hadits
ini akan diraih oleh orang yang menanam, walapun ia tidak meniatkan
tanamannya yang diambil atau dirusak orang dan hewan sebagai sedekah.
Al-Hafizh Abdur Rahman Ibnu Rajab Al-Baghdadiy -rahimahullah- berkata,
“Lahiriah hadits-hadits ini seluruhnya menunjukkan bahwa perkara-perkara
ini merupakan sedekah yang akan diberi ganjaran pahala bagi orang yang
menanamnya, tanpa perlu maksud dan niat”.
Jadi Penghijauan atau
istilah kerennya Go Green merupakan amalan sholeh yang mengandung banyak
manfaat bagi manusia di dunia dan untuk membantu kemaslahatan akhirat
manusia. Tanaman dan pohon yang ditanam oleh seorang muslim memiliki
banyak manfaat, seperti pohon itu bisa menjadi naungan bagi manusia dan
hewan yang lewat, buah dan daunnya terkadang bisa dimakan, batangnya
bisa dibuat menjadi berbagai macam peralatan, akarnya bisa mencegah
terjadinya erosi dan banjir, daunnya bisa menyejukkan pandangan bagi
orang melihatnya, dan pohon juga bisa menjadi pelindung dari gangguan
tiupan angin, membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi
udara, dan masih banyak lagi manfaat tanaman dan pohon yang tidak sempat
kita sebutkan di lembaran sempit ini.
No comments:
Post a Comment