“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia
tetap ditempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan.
(begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu,
sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. An
Naml: 88)
Gempa tektonik adalah salah satu bencana yang kerap melanda di
seluruh permukaan bumi. Menurut para ahli, gempa bumi jenis ini terjadi
akibat tumbukkan antar lempengan-lempengan bumi. Energi yang dihasilkan
dari tumbukkan ini mengakibatkan guncangan di permukaan bumi.
Pada awal abad ke-20 seorang ilmuwan Jerman, Alfred Wegener,
menyatakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa
awal-awal bumi, tetapi kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda
sehingga terpisah saat bergerak saling menjauh. Menurutnya, pada awalnya
hanya ada bumi yang satu, yang dia sebut Pangea.
Selama berjuta tahun kemudian Pangea terpecah menjadi beberapa bagian
yang bergerak saling menjauh, sehingga berwujud seperti saat ini.
Tetapi pergerakan lempeng bumi terus berlanjut. Hal ini karena seakan
lempeng bumi yang sangat keras berada di atas medium fluida, layaknya
rakit yang di atas air laut. Ilmuwa menyebutkan istilah ini dengan
continental drift atau gerakan mengapung benua. Para ilmuwa mengamati
bahwa lempeng bumi bergeser dengan kecepatan 1 – 5 cm tiap tahun. Cukup
kecil mungkin, tetapi jika kita kalikan 30 tahun misalnya, maka akan
memperoleh nilai yang sangat berarti.
No comments:
Post a Comment