Berkah berarti selamat, tetap, langgeng baik, bertambah, tumbuh dan membahagiakan. Keberkahan datangnya dari Allah bukan dari manusia. Oleh karenanya, meminta keberkahan harus pula kepada-Nya, bukan kepada selain diri-Nya.
Di dalam Alquran, Allah SWT telah memberikan keberkahan pada bumi, seperti tersebut dalam firman-Nya, "Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya." (QS. Fushshsilat: 10).
Manusia pada umumnya hanya minta keberkahan kepada Allah SWT dalam masalah rezeki. “Ya Allah, berikan kepada kami keberkahan atas rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR. Thabrani).
Padahal, keberkahan seharusnya diminta dalam segala hal, sebagaimana petunjuk Rasulullah SAW yang mendoakan keberkahan bagi banyak sahabat-nya.
Tiba di suatu tempat, rumah, kota atau negara hendaknya seseorang berdoa, "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku di tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang Memberi Tempat." (QS. Al Mukminun: 29).
Mendengar karib kerabat menikah, hendaknya kita memberikan ucapan selamat dengan mendoakan keberkahan, "Semoga keberkahan Allah untukmu dan atasmu serta semoga kalian berdua dikumpulkan dalam kebaikan." (HR. Abu Daud).
Bila Allah menganugerahkan keturunan kepada seseorang, hendaknya kita juga mengucapkan selamat dan doa keberkahan, "Engkau telah berterima kasih kepada Yang Mahapemberi, keberkahan bagimu pada pemberian ini, semoga anak itu mencapai dewasa dan kamu mendapatkan bakti darinya.” (Musnad Ibnu Al-Ja’d).
Singkat kata, keberkahan merupakan doa dan permintaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Sebab, Rasulullah SAW senantiasa mendoakan orang yang dicintainya dengan keberkahan, baik dalam masalah umur, keturunan, rezeki, harta, tempat, pernikahan, kelahiran dan lain sebagainya.
Rasul SAW berdoa untuk Anas RA, “Ya Allah, berilah rezeki, harta dan keturunan dan berikan keberkahan kepadanya.” (HR. Bukhari). Doa Rasul dikabulkan, sehingga Anas termasuk di antara kaum Anshar yang paling banyak harta dan keturunannya.
Setiap orang tidak akan terlepas dari keberkahan yang datangnya dari Allah SWT semiskin apa pun keadaannya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam mengisahkan cerita Nabi Ayyub AS, "Ya Tuhan, aku tidak akan terlepas dari keberkahan-Mu." (HR. Bukhari).
Di dalam keberkahan terdapat makna keimanan dan kesyukuran, sehingga jika keberkahan diberikan kepada seseorang maka rezekinya akan bertambah; keturunannya akan dijaga; fisiknya akan akan dilindungi dan disehatkan; umurnya menjadi lebih bermanfaat; istrinya akan menyenangkan dan taat; serta kehidupannya akan tenang, tentram dan bahagia. Maka di dalam setiap keberkahan senantiasa teriringi empat sifat: kebaikan, kebahagiaan, tumbuh dan berkembang. Wallahu a'lam.
Di dalam Alquran, Allah SWT telah memberikan keberkahan pada bumi, seperti tersebut dalam firman-Nya, "Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya." (QS. Fushshsilat: 10).
Manusia pada umumnya hanya minta keberkahan kepada Allah SWT dalam masalah rezeki. “Ya Allah, berikan kepada kami keberkahan atas rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR. Thabrani).
Padahal, keberkahan seharusnya diminta dalam segala hal, sebagaimana petunjuk Rasulullah SAW yang mendoakan keberkahan bagi banyak sahabat-nya.
Tiba di suatu tempat, rumah, kota atau negara hendaknya seseorang berdoa, "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku di tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang Memberi Tempat." (QS. Al Mukminun: 29).
Mendengar karib kerabat menikah, hendaknya kita memberikan ucapan selamat dengan mendoakan keberkahan, "Semoga keberkahan Allah untukmu dan atasmu serta semoga kalian berdua dikumpulkan dalam kebaikan." (HR. Abu Daud).
Bila Allah menganugerahkan keturunan kepada seseorang, hendaknya kita juga mengucapkan selamat dan doa keberkahan, "Engkau telah berterima kasih kepada Yang Mahapemberi, keberkahan bagimu pada pemberian ini, semoga anak itu mencapai dewasa dan kamu mendapatkan bakti darinya.” (Musnad Ibnu Al-Ja’d).
Singkat kata, keberkahan merupakan doa dan permintaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Sebab, Rasulullah SAW senantiasa mendoakan orang yang dicintainya dengan keberkahan, baik dalam masalah umur, keturunan, rezeki, harta, tempat, pernikahan, kelahiran dan lain sebagainya.
Rasul SAW berdoa untuk Anas RA, “Ya Allah, berilah rezeki, harta dan keturunan dan berikan keberkahan kepadanya.” (HR. Bukhari). Doa Rasul dikabulkan, sehingga Anas termasuk di antara kaum Anshar yang paling banyak harta dan keturunannya.
Setiap orang tidak akan terlepas dari keberkahan yang datangnya dari Allah SWT semiskin apa pun keadaannya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam mengisahkan cerita Nabi Ayyub AS, "Ya Tuhan, aku tidak akan terlepas dari keberkahan-Mu." (HR. Bukhari).
Di dalam keberkahan terdapat makna keimanan dan kesyukuran, sehingga jika keberkahan diberikan kepada seseorang maka rezekinya akan bertambah; keturunannya akan dijaga; fisiknya akan akan dilindungi dan disehatkan; umurnya menjadi lebih bermanfaat; istrinya akan menyenangkan dan taat; serta kehidupannya akan tenang, tentram dan bahagia. Maka di dalam setiap keberkahan senantiasa teriringi empat sifat: kebaikan, kebahagiaan, tumbuh dan berkembang. Wallahu a'lam.
No comments:
Post a Comment