Orang muslim itu kuat, tidak malas, bersemangat, rajin beramal dan bernyali kuat. Karenanya tidak berdaya dan malas adalah akhlak tercela. Dan Nabi SAW berlindung diri kepada Allah SWT dari keduanya.
Seringkali Nabi SAW bendoa: “Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu, dari tidak berdaya, malas, pengecut, pikun dan pelit” (Muttafaq Alaih).
Sabda Nabi SAW: “Bekerjalah terhadap apa saja yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah, Jika sesuatu terjadi padamu, maka jangan katakan: ‘Seandainya aku melakukan hal ini, pasti akan terjadi ini dan itu’. Namun katakan: ‘Allah telah menetapkan, dan apa yang Dia kehendaki, maka Dia kerjakan’. Karena kata seandainya itu membuka pekerjaan syetan“.
Bentuk-bentuk ketidak berdayaan dan kemalasan itu seperti:
- Mendengar suara adzan, tidak menjawabnya, tidur-tiduran dan mengobrol sampai waktu shalat habis.
- Seseorang menghabiskan waktunya berjam-jam di warung-warung, di kursi-kursi tempat wisata padahal mempunyai pekerjaan yang harus dituntaskan.
- Tidak mengerjakan sesuatu yang bermanfaat seperti mencari ilmu, menggarap sawah ladang, membangun rumah dan sebagainya dengan alasan usia lanjut atau tidak ahli.
- Menetap disatu negeri dalam keadaan hina, namun tidak mencari negeri lain karena tidak berdaya dan malas. Di mana ia bisa melindungi agama dan kehormatannya.
Sumber : Lembar Risalah An-Natijah No. 03/Thn. XIV – 16 Januari 2009
No comments:
Post a Comment