Ribuan sel ini melakukan bunuh diri
massal. Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri?
Awalnya Hanya Bersel Satu Makhluk
hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua
makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan membentuk
salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk
bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan
kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya
perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan
memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul
bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini
tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan
tanpa pengawasan.
Sel yang Sama Membentuk Organ yang
Berbeda Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel
tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia.
Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu
setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh
berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada
mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai
membentuk organ dalam, rangka, dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada
dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak
dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh
milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus
ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya. Masing-masing
sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus
menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap
sel menemukan tempatnya masing-masing.
Dari jumlah kemungkinan sambungan
yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat
seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat
trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang
jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan
sama sekali. Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan
memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan
langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat
yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk
sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan
sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini?
Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan
Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar: Bagaimana semua sel yang
sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah
mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar
benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas
menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan
mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima
perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian
membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses pembentukan dalam rahim ibu
berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba
saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini
berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan
terus-menerus berdenyut seumur hidup. Hal yang serupa terjadi pada pembentukan
pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk
sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus
membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di
antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.
Sel-sel pembuluh ini akhirnya
berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang
padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh
tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan
darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang
lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling
bumi. Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima
tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi
lengan.
Beberapa sel kemudian mulai
membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan
embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini
melakukan bunuh diri massal. Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri?
Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati
di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari
tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah
kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di
antara jari-jari kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel
mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh
dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti?
Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu?
Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi
petunjuk oleh Allah. Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel
tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi
mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio. Ketika embrio
berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing
terletak pada tiap sisi kepala embrio.
Mata akan terbentuk di kedua lubang
ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang
sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk
bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea,
sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel
berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Pada
akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk
dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai
kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di
dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka
matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini
telah dibuat. Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir
juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim.
Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut
ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini mengingatkan kita
bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada
kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut: Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
(QS. An-Nahl, 16:7) Penciptaan Kedua Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan
dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan
ke rahim sebagai sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan
kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini terjadi karena adanya
kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum
manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk
pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.
Adalah kewajiban bagi setiap orang
di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk
memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada
Allah. Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali,
akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala
nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya .
Hal ini amatlah mudah bagi-Nya. Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka
sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah
berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran: Dan apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba
ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia
lupa kepada kejadiannya; ia berkata: Siapakah yang dapat menghidupkan
tulang-belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk.
No comments:
Post a Comment